Cara Membuat Dynamic Routing (Open Shortest Path First) Menggunakan Cisco Packet Tracker
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 8
"DYNAMIC ROUTING (OPEN SHORTEST PATH FIRST)"
Nama : Cecep Pauji Ramadhan
Kelas : SI C 2016
NIM : 20160910077
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
DASAR TEORI
- Pengertian Dynamic RoutingDynamic routing adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routingmengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis
- Ciri-ciri Dynamic Routing
- Router berbagi informasi routing secara otomatis
- Jumlah gateway sangat banyak .
- Routing tabel dibuat secara dinamik.
- Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll ).
3. Pengertian Tabel Routing
Tabel Routing adalah tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya. Routing table hanya memberikan informasi sedangkan routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya , router hanya tahu cara menghubungkan network atau subnet yang terhubung langsungdengan router tersebut.
4. Jenis-jenis dari Protokol Routing Dinamis
Jenis jenis dari protokol routing dinamis itu beragam ,contohnya adalah :
> RIP ( Routing Information Protocol). RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric.
Kelebihan=RIP menggunakan metode Triggered Update
Kekurangan=Jumlah host Terbatas.
Kelebihan=RIP menggunakan metode Triggered Update
Kekurangan=Jumlah host Terbatas.
> IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP
Kelebihan= support = 255 hop count
Kekurangan=Jumlah Host terbatas
> EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja
Kelebihan=melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance.
Kekurangan=Hanya untuk Router Cisco.
> OSPF ( Open Shortest Path First ).merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut
Kekurangan=Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
Kelebihan=Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
> BGP ( Border Gateway Protocol ).adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP)
Kelebihan=Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan=Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
8.4 Percobaan
8.4.1 Desain Jaringan
LATIHAN DAN TUGAS
- Dengan menggunakan simulator cisco paket tracer, buat jaringan sesuai dengan diagram berikut ini :
- Lakukan konfigurasi IP Address pada tiap PC dan Router
- Tambahkan Informasi routing yang belum ada pada table routing tiap router dengan menggunakan protokol Routing OSPF !
- Tampilkan informasi routing/table routing pada tiap router
- Semua jaringan harus bisa saling komunikasi ! testing koneksi antar jaringan dengan menjalankan tool ping dari PC Kuningan ke tiap jaringan lain !
- Tampilkan perjalanan packet dari PCKuningan ó PCJakarta ! Berapa HOP? Buktikan dengan menggunakan tool tracert !
Penyelesaian
- Desain Jaringannya sepeti dibawah ini :
- Masing-masing router masukan Slot Interface FastEthernet (CFE) dan 3 Interface Gigabits Fiber (FGE). Jangan lupa Router nya matikan terlebih dahulu
- Lakukan pengalamatan pada tiap PC dan Router, mungkin untuk pengalamatan IP Address pada PC, anda sudah bisa… saya disini akan kasih tau cara mengisi pengalamatan IP pada Router
Fa0/0 (gateway net)
Gig1/0(Link To Router)
Gig2/0 (Link To Router)
Gig3/0 (Link To Router)
- Lakukan hal yang sama pada tiap router seperti langkah-langkah pada nomor 4.
- Pada langkah-langkah di nomor 4, dalam 1 Router terdapat 3 IP Address dimana Fa0/0 itu untuk IP Router nya, Gig1/0 Gig2/0 Gig3/0 (Gig=Gigabits) itu untuk IP Addres Jalur Ke Router yang dituju atau yang dilalui nya.
- Lakukan konfigurasi pada tiap router seperti dibawah ini :
Router Kuningan
Router Jakarta
Router Cirebon
Router Majalengka
- Pada gambar diatas saya menggunakan Standar Area dikarenakan supaya semua router yang pada area 1 akan mengetahui informasi Link State yang sama karena mereka semua akan saling membentuk adjacent dan saling bertukar informasi secara langsung.
- Setelah mengkonfigurasi di masing-masing router, kita langsung saja liat IP Address yang sudah dikonfigurasi tadi dengan cara “show ip route”
Router Kuningan
Router Jakarta
Router Cirebon
Router Majalengka
- Jalur HOP dari PC Kuningan ó Pc Jakarta sebagai berikut :
- Pada gambar diatas setelah melakukan show ip route maka akan terlihat mana yang terkoneksi mana yang tidak. Untuk yang gambar diatas sudah terkoneksi semua maka selanjutnya kita lakukan test koneksi menggunakan tool ping.
PC Kuningan ó PC Jakarta
PC Kuningan ó PC Cirebon
PC Kuningan ó PC Majalengka
Kesimpulan
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Disisi lain, dynamic routing adalah suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic.
Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Keuntungan static route:
Static route lebih aman dibanding dynamic route
Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.
Kerugian:
Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
Sedangkan Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Router static.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.
Januari 30, 2018
|
Label:
jaringan
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
- Juni 2018 (5)
- Maret 2018 (1)
- Januari 2018 (9)
- November 2017 (5)
- Oktober 2017 (1)
Popular Posts
- Cara Membuat Program JAVA Menampilkan Biodata Secara Langsug Tampil dan Input data di NetBean Latihan 1/Post Test Modul 1
- Cara Membuat Program Menghitung Kecepatan Mesin Percetakan Kertas Muali dari Hari, Jam, Menit dan Detik JAVA NetBean
- Cara Menginstal, Kelebihan dan Kekurangan NetBean
- Cara Membuat Simulasi Penggunaan Cisco Packet Tacer dan Pembuatan Jaringan Antar 16 Line di Perkatoran Berikut Permaslahannya Modul 2
- Cara Membuat VLAN TRUNKING pada Cisco Packet Tracker
- Cara Membuat HTML Dasar Berikut Contoh
- Cara Membuat INTERVAL ROUTING (Routing on Stick) Mengguakan Cisco Packet Tracer
- Pengealan Jaringan Cisco Packet Tracer & Cara Testing Koneksi menggunakan Toll Ping Modul 2
- Cara dan Fungsi Pengkabelan Jaringan Komputer Straight dan Cross Yang Baik dan Benar modul 1
- Cara Membuat Program Penggajihan Dengan Ketentuan Gajih Pokok dan Masa Kerja Menggunakan Bahasa Pemrograman JAVA NetBean
0 komentar:
Posting Komentar